Langsung ke konten utama

Resume Kajian Ustadz Salim A Fillah

  USTADZ SALIM A FILLAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA RESUME KAJIAN AKBAR MASJID AL IRSYAD SURABAYA Ada 7 gelombang masuknya Islam ke nusantara: Surat dari Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya yang hidup semasa dengan Muáwiyah bin Abu Sufyah hingga Umar Bin Abdul Aziz) kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz agar beliau mengirimkan guru agama ke Sriwijaya. Suratnya masih ada di museum London. Berikut isi suratnya : "Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepa

Beli Emas tapi Bingung Bagaimana Cara Menyimpannya, Konsinyasi Alternatifnya


Emas adalah salah satu alternatif investasi yang mudah dilakukan dan menguntungkan. Membeli emas pun bisa kita lakukan di mana pun. Sudah menjadi suatu rahasia umum kalau emas merupakan instrumen investasi yang bisa menahan derasnya laju inflasi.

Tapi ada beberapa pertimbangan yang sebaiknya dilakukan sebelum  Anda ingin berinvestasi emas, antara lain memilih jenis emas yang hendak Anda investasikan, di mana Anda membelinya dan bagaimana penjualannya nanti ketika Anda hendak menjual, serta cara menyimpannya.

Sejujurnya, tulisan ini saya buat untuk menginformasikan salah satu alternatif penyimpanan emas yang aman dan bebas biaya, yaitu dengan konsinyasi emas. Namun saya juga akan memaparkan beberapa hal lain yang perlu Anda pertimbangkan sebelum investasi emas.

Oke, beberapa hal yang perlu Anda pertimbangankan sebelum investasi emas antara lain sebagai berikut:

1. Memilih jenis emas yang nantinya Anda jadikan sebagai instrumen investasi dan di mana harus membelinya

Seperti yang telah sering kita ketahui bahwa emas bisa membendung laju inflasi. Maka investasi emas tentu bisa menjadi salah satu alternatif investasi yang patut Anda coba. Tapi Anda juga harus memilih jenis emas apa yang nanti akan Anda pilih sebagai instrumen investasi.

Ada beragam pilihan emas yang dapat Anda temukan, antara lain emas perhiasan, dinar dan emas batangan. Setiap pilihan emas ini mempunyai karakteristik tersendiri. Untuk emas perhiasan harganya bukan hanya ditentukan oleh bobot emas itu namun juga model perhiasan tersebut. Jadi harganya belum begitu terstandarisasi dengan baik. Belum lagi saat Anda hendak membelinya di toko emas, ada tawar menawar dengan pedagangnya, jadi kepastian harganya itu menurut saya belum begitu jelas. Terkecuali jika Anda membeli perhiasan emas online, harganya lebih jelas berapa, tapi Anda perlu mencari penjual emas online yang terpercaya serta memikirkan bagaimana cara pengirimannya.

Kemudian jenis emas lainnya adalah dinar. Anda bisa membeli dinar di toko emas tertentu yang menjualnya mungkin di kota-kota besar ada tapi di kota saya sepertinya belum ada maupun secara online di beberapa website yang menjual dinar. Anda bisa mencari penjual yang kredibel dan amanah. Harga satu dinar pun dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga kini masih sama, seharga seekor kambing.

Keuntungan membeli dinar ini Anda bisa juga bertransaksi dengan para pemegang dinar lainnya. Karena sejatinya dinar itu adalah alat pembayaran juga. Namun di Indonesia dinar ini masih termasuk dalam kategori perhiasan, jadi dinar juga dikenakan PPN.

Dan terakhir adalah emas batangan. Anda bisa membelinya di ANTAM, gerai ANTAM, toko-toko emas yang menjualnya baik online maupun offline dan Pegadaian.

Salah satu kelebihan emas batangan menurut saya harganya terstandarisasi dengan cukup baik yang bisa kita pantau di website resmi ANTAM dan Pegadaian setiap harinya. Biasanya ANTAM akan membuka harga emas harian setiap paginya pada pukul 09.00 dan Pegadaian pada pukul 10.00. Jadi jika Anda ingin membeli emas pada hari itu, Anda tinggal menunggu mereka merilis berapa harganya dan setelah itu baru pergi ke sana.

Bobot emas yang diperjualbelikan pun relatif beragam. Untuk ANTAM, mereka menjual emas dari bobot 1 gr hingga 1.000 gr. Sementara Pegadaian menjual emas dari bobot 5 gr hingga 1.000 gr. Namun Anda perlu memastikan apakah stok emas dengan bobot tertentu yang hendak Anda beli tersedia atau tidak dengan menanyakan langsung kepada petugas yang menjualnya.

Nah, berbeda dengan emas perhiasan dan dinar, emas batangan ini tidak dipungut PPN. Jadi harga jual yang tertera di website, adalah harga yang sebenarnya.

2. Penjualan Kembali

Agar bisa mendatangkan manfaat ekonomis di masa mendatang, emas yang Anda miliki perlu dijual kembali. Ketika Anda membeli emas, hendaknya Anda juga menanyakan nanti bagaimana caranya Anda menjual kembali. Apakah di toko atau penjual yang sama berkenan membelinya dan bagaimana nanti teknisnya nanti, tepatnya berapa persentase buyback yang akan mereka beli kembali.

Untuk di toko-toko emas, saya kira belum ada standarisasi yang jelas mengenai penjualan kembali ini. Karena tentunya pihak toko juga mempertimbangkan bagaimana kondisi perhiasan itu saat akan dijual kembali. Yah, mereka menghitung juga depresiasinya.

Berbeda dengan dinar dan emas batangan, umumnya harganya lebih terstandarisasi. Biasanya sudah dijelaskan sejak awal berapa persen dari harga pasar saat dijual itu jika pihak penjual (misal ANTAM atau Pegadaian) membeli kembali. Namun jika tidak disebutkan berapa persen nilai buyback-nya, hendaknya Anda menanyakan pula.

Nah, pengalaman saya sendiri ketika buyback di Pegadaian, mereka akan membeli kembali emas saya dengan persentase 97% dari harga pasar emas saat itu. Misal, saya membeli emas pada awal tahun 2016 dengan bobot 5 gr seharga Rp2.500.00,- kemudian saya ingin menjualnya di akhir tahun 2016 yang harga pasarnya sudah menjadi Rp2.700.000,-. Jadi emas saya dibeli dengan harga 97% dari Rp2.700.000,-.

3. Penyimpanan Emas

Pertimbangan selanjutnya ketika Anda hendak membeli emas sebagai instrumen investasi Anda adalah cara menyimpannya. Bagaimana cara menyimpan emas yang aman? Tidak ada yang bisa menjamin kecuali Allah SWT. Anda akan lebih tenang bila menyedekahkannya. Dengan demikian hati Anda jadi lega dan menjadi investasi di akhirat kelak.

Namun jika Anda hendak menyimpannya untuk keperluan semasa di dunia, Anda bisa memilih membeli brankas atau menggunakan jasa safe deposit box dari beberapa bank. Biasanya di kota-kota besar ada jasa SDB ini. Tapi jasa ini tidak diberikan secara cuma-cuma, Anda harus membayarnya tergantung kapasitas box dan jangka waktu tertentu.




Ilustrasi konsinyasi emas, sumber : website Pegadaian


Dan cara penyimpanan terakhir yang saya ketahui adalah dengan sistem konsinyasi. Sistem ini telah disediakan oleh pihak Pegadaian. Jadi, Anda membeli emas secara tunai di Pegadaian. Kemudian Anda menitipkan di sana untuk dijual kembali dengan melalui perjanjian konsinyasi. Jadi ketika hendak pulang, Anda akan membawa dua buah dokumen, yaitu dokumen kepemilikan emas dan surat perjanjian konsinyasi.

Anda bisa mengecek secara online di web Pegadaian apakah emas konsinyasi Anda sudah terjual atau belum. Jika sudah terjual, Anda akan mendapatkan fee konsinyasi sesuai dengan bobot emas Anda yang terjual. Setelah itu, Anda bisa ke kantor Pegadaian untuk memperbarui perjanjian konsinyasi Anda jika memang Anda masih mau melanjutkannya atau Anda juga bisa menjual kembali jika Anda memang membutuhkannya. Fee konsinyasi Anda akan segera diberikan ketika Anda datang.

Surat kepemilikan emas Anda pun sudah berganti jika memang Anda masih melanjutkan konsinyasi, sebab emas yang dulu Anda miliki itu sudah dibeli orang lain. Pegadaian akan memberikan emas baru untuk Anda. Jika stok emas dengan bobot tersebut tidak tersedia, maka pihak Pegadaian akan memesankannya ke ANTAM.

Oke, sekian dulu ya sharing tentang investasi emas kali ini. Semoga bermanfaat.

Salam,

Desy Jayanti

Komentar

  1. informasi yag saangat bermanfaat, kalau ada pengalaman atau info tentang investasi dengan saham b
    boleh gak kak ditulis di sini....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dak berani mak ica beli saham. Kemarin sih pengen beli sukuk jak (itu produk pemerintah yg syariah) tapi batal karena udah selesai penawarannye

      Hapus
  2. Saya sudah hamlir setahunan ini memilih menabung emasdi pegadaian mbak, tapi blm pernah saya cetak emasnya, biarin aja jd tabungan hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh iya mbak...nabungnya manual gitu ya mbak atau kita bisa transfer...? kalo ga salah kalau mau cetak ada ongkos cetaknya ya mbak...
      btw, salam kenal ya mbak... terima kasih sudah berkunjung (:

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingatlah Hari ini #1